Kamis, 29 September 2011

Sumber daya yang ada dalam perusahaan


SUMBER DAYA YANG DIMILIKI PERUSAHAAN DALAM MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS

ABSTRAK
Sebuah bisnis yang ingin meningkatkan keuntungan perusahaan harus melakukan langkah-langkah tertentu yang dapat menjamin memberikan hasil yang diinginkan. Salah satu hal yang staf manajemen harus memberikan pemberitahuan penting adalah produksi dan produktivitas bisnis secara keseluruhan. Seperti telah diketahui, untuk meningkatkan profitabilitas perusahaan, hal-hal tertentu harus ditingkatkan di tempat kerja untuk meningkatkan produktivitas perusahaan.
Kata kunci : Sumberdaya, perusahaan dan produktivitas

BAB I. PENDAHULUAN
Sumber daya adalah suatu nilai potensi yang dimiliki oleh suatu materi atau unsur tertentu dalam kehidupan. Sumber daya tidak selalu bersifat fisik, tetapi juga non-fisik (intangible). Sumber daya ada yang dapat berubah, baik menjadi semakin besar maupun hilang, dan ada pula sumber daya yang kekal (selalu tetap). Selain itu, dikenal pula istilah sumber daya yang dapat pulih atau terbarukan (renewable resources) dan sumber daya tak terbarukan (non-renewable resources). Sedangkan,
Pengertian atau definisi Perusahaan ialah suatu tempat untuk melakukan kegiatan proses produksi barang atau jasa. Hal ini disebabkan karena ‘ kebutuhan ‘ manusia tidak bisa digunakan secara langsung dan harus melewati sebuah ‘ proses ‘ di suatu tempat, sehingga inti dari perusahaan ialah ‘ tempat melakukan proses ‘ sampai bisa langsung digunakan oleh manusia. Untuk menghasilkan barang siap konsumsi, perusahaan memerlukan bahan – bahan dan faktor pendukung lainnya, seperti bahan baku, bahan pembantu, peralatan dan tenaga kerja. Untuk memperoleh bahan baku dan bahan pembantu serta tenaga kerja dikeluarkan sejumlah biaya yang disebut biaya produksi. Hasil dari kegiatan produksi adalah barang atau jasa, barang atau jasa inilah yang akan dijual untuk memperoleh kembali biaya yang dikeluarkan. Jika hasil penjualan barang atau jasa lebih besar dari biaya yang dikeluarkan maka perusahaan tersebut memperoleh keuntungan dan sebalik jika hasil jumlah hasil penjualan barang atau jasa lebih kecil dari jumlah biaya yang dikeluarkan maka perusaahaan tersebut akan mengalami kerugian. Dengan demikian dalam menghasilkan barang perusahaan menggabungkan beberapa faktor produksi untuk mencapi tujuan yaitu keuntungan. Perusahaan merupakan kesatuan teknis yang bertujuan menghasilkan barang atau jasa. Perusahaan juga disebut tempat berlangsungnya proses produksi yang menggabungkan faktor – faktor produksi untuk menghasilkan barang dan jasa. Perusahaan merupakan alat dari badan usaha untuk mencapai tujuan yaitu mencari keuntungan. Orang atau lembaga yang melakukan usaha pada perusahaan disebut pengusaha, para pengusaha berusaha dibidang usaha yang beragam.


BAB II. LANDASAN TEORI
Beberapa hal yang berkaitan dengan sumber daya perusahaan adalah sebagai berikut :
1. Kekuatan keuangan (Financial strength).
Diperlukan permodalan yang besar untuk memulai suatu jenis usaha, termasuk penelitian dan pengembangan, penelitian pemasaran, fasilitas produksi, dan periklanan.
Catatan : beberapa perusahaan masih mengabaikan pentingnya penelitian pemasaran sebelum dibentuknya suatu jenis usaha, hal ini juga yang menyebabkan perusahaan tersebut tidak tahu apa yang terjadi pada dirinya ketika mereka merugi dari awal pendirian sampai dengan kebangkrutannya.
2. Kemampuan produksi dan Fleksibilitas (Producing capabilities and flexibility).
Hal ini berkaitan dengan economies of scale. Economies of scale adalah pemahaman dimana peningkatan produksi akan berakibat terhadap penurunan biaya per unit yang direalisasikan melalui efisiensi operasional. Perusahaan yang besar dan kecil mempunyai keunggulan dan kelemahan masing-masing dalam hal kemampuan produksi dan fleksibilitas. Perusahaan besar mempunyai kemampuan produksi yang lebih besar tetapi fleksibilitas yang lebih rendah. Perusahaan kecil mempunyai kemampuan produksi yang lebih kecil tetapi fleksibilitas yang lebih bsar. Contoh : Perusahaan kue yang besar memiliki kapasitas produksi dalam jumlah besar tetapi jika seorang konsumen ingin memesan dalam jumlah sedikit dan menghendaki adanya kustomisasi pada kue yang dipesannya, tentu saja perusahaan kue yang kecil mempunyai fleksibilitas dalam hal tersebut.
Beberapa perusahaan meningkatkan fleksibilitasnya dengan meniadakan pabrik di tempat produksinya, tetapi memeberikannya kepada pihak-pihak yang mempunyai kemampuan produksi yang lebih baik. Contoh : Perusahaan sepatu terkenal seperti Nike mendirikan pabrik di Cina dan negara-negara berkembang lainnya dimana biaya produksi terutama tenaga kerja masih murah, tetapi tetap memegang peranan dalam hal desain dan promosi.
3. Kekuatan pemasaran (Marketing strength).
Salah satu yang termasuk dalam kekuatan pemasaran suatu perusahaan adalah merek, hak paten, hubungan yang baik dengan distributor atau pengecer, tenaga penjual, ahli internet. Pemahaman yang baik tentang pasar sasaran akan memberikan keunggulan bagi perusahaan.
BAB III. METODOLOGI
Dalam ilmu ekonomi, faktor produksi adalah sumber daya yang digunakan dalam sebuah proses produksi barang dan jasa. Pada awalnya, faktor produksi dibagi menjadi empat kelompok, yaitu tenaga kerja, modal, sumber daya alam, dan kewirausahaan. Namun pada perkembangannya, faktor sumber daya alam diperluas cakupannya menjadi seluruh benda tangible, baik langsung dari alam maupun tidak, yang digunakan oleh perusahaan, yang kemudian disebut sebagai faktor fisik (physical resources). Selain itu, beberapa ahli juga menganggap sumber daya informasi sebagai sebuah faktor produksi mengingat semakin pentingnya peran informasi di era globalisasi ini.(Griffin R: 2006) Secara total, saat ini ada lima hal yang dianggap sebagai faktor produksi, yaitu tenaga kerja (labor), modal (capital), sumber daya fisik (physical resources), kewirausahaan (entrepreneurship), dan sumber daya informasi (information resources).

1. Sumber daya fisik
Faktor produksi fisik ialah semua kekayaan yang terdapat di alam semesta dan barang mentah lainnya yang dapat digunakan dalam proses produksi. Faktor yang termasuk di dalamnya adalah tanah, air, dan bahan mentah (raw material).

2. Tenaga kerja
Tenaga kerja merupakan faktor produksi insani yang secara langsung maupun tidak langsung menjalankan kegiatan produksi. Faktor produksi tenaga kerja juga dikategorikan sebagai faktor produksi asli. Dalam faktor produksi tenaga kerja, terkandung unsur fisik, pikiran, serta kemampuan yang dimiliki oleh tenaga kerja. Oleh karena itu, tenaga kerja dapat dikelompokan berdasarkan kualitas (kemampuan dan keahlian) dan berdasarkan sifat kerjanya.
Berdasarkan kualitasnya, tenaga kerja dapat dibagi menjadi tenaga kerja terdidik, tenaga kerja terampil, dan tenaga kerja tidak terdidik dan tidak terlatih. Tenaga kerja terdidik adalah tenaga kerja yang memerlukan pendidikan tertentu sehingga memiliki keahlian di bidangnya, misalnya dokter, insinyur, akuntan, dan ahli hukum. Tenaga kerja terampil adalah tenaga kerja yang memerlukan kursus atau latihan bidang-bidang keterampilan tertentu sehingga terampil di bidangnya. Misalnya tukang listrik, montir, tukang las, dan sopir. Sementara itu, tenaga kerja tidak terdidik dan tidak terlatih adalah tenaga kerja yang tidak membutuhkan pendidikan dan latihan dalam menjalankan pekerjaannya. Misalnya tukang sapu, pemulung, dan lain-lain.
Berdasarkan sifat kerjanya, tenaga kerja dibagi menjadi tenaga kerja rohani dan tenaga kerja jasmani. Tenaga kerja rohani adalah tenaga kerja yang menggunakan pikiran, rasa, dan karsa. Misalnya guru, editor, konsultan, dan pengacara. Sementara itu, tenaga kerja jasmani adalah tenaga kerja yang menggunakan kekuatan fisik dalam kegiatan produksi. Misalnya tukang las, pengayuh becak, dan sopir.

3. Modal
Yang dimaksud dengan modal adalah barang-barang atau peralatan yang dapat digunakan untuk melakukan proses produksi. Modal dapat digolongkan berdasarkan sumbernya, bentuknya, berdasarkan pemilikan, serta berdasarkan sifatnya. Berdasarkan sumbernya, modal dapat dibagi menjadi dua: modal sendiri dan modal asing. Modal sendiri adalah modal yang berasal dari dalam perusahaan sendiri. Misalnya setoran dari pemilik perusahaan. Sementara itu, modal asing adalah modal yang bersumber dari luar perusahaan. Misalnya modal yang berupa pinjaman bank.
Berdasarkan bentuknya, modal dibagi menjadi modal konkret dan modal abstrak. Modal konkret adalah modal yang dapat dilihat secara nyata dalam proses produksi. Misalnya mesin, gedung, mobil, dan peralatan. Sedangkan yang dimaksud dengan modal abstrak adalah modal yang tidak memiliki bentuk nyata, tetapi mempunyai nilai bagi perusahaan. Misalnya hak paten, nama baik, dan hak merek.
Berdasarkan pemilikannya, modal dibagi menjadi modal individu dan modal masyarakat. Modal individu adalah modal yang sumbernya dari perorangan dan hasilnya menjadi sumber pendapatan bagi pemiliknya. Contohnya adalah rumah pribadi yang disewakan atau bunga tabungan di bank. Sedangkan yang dimaksud dengan modal masyarakat adalah modal yang dimiliki oeleh pemerintah dan digunakan untuk kepentingan umum dalam proses produksi. Contohnya adalah rumah sakit umum milik pemerintah, jalan, jembatan, atau pelabuhan.
Terakhir, modal dibagi berdasarkan sifatnya: modal tetap dan modal lancar. Modal tetap adalah jenis modal yang dapat digunakan secara berulang-ulang. Misalnya mesin-mesin dan bangunan pabrik. Sementara itu, yang dimaksud dengan modal lancar adalah modal yang habus digunakan dalam satu kali proses produksi. Misalnya, bahan-bahan baku.

4. Kewirausahaan
Faktor kewirausahaan adalah keahlian atau keterampilan yang digunakan seseorang dalam mengkoordinir faktor-faktor produksi untuk menghasilkan barang dan jasa. Sebanyak dan sebagus apa pun faktor produksi alam, tenaga manusia, serta modal yang dipergunakan dalam proses produksi, jika dikelola dengan tidak baik, hasilnya tidak akan maksimal.

5. Sumber daya informasi
Sumber daya informasi adalah seluruh data yang dibutuhkan perusahaan untuk menjalankan bisnisnya. Data ini bisa berupa ramalan kondisi pasar, pengetahuan yang dimiliki oleh karyawan, dan data-data ekonomi lainnya.
BAB IV. PEMBAHASAN
Sebuah bisnis yang ingin meningkatkan keuntungan perusahaan harus melakukan langkah-langkah tertentu yang dapat menjamin memberikan hasil yang diinginkan. Salah satu hal yang staf manajemen harus memberikan pemberitahuan penting adalah produksi dan produktivitas bisnis secara keseluruhan. Seperti telah diketahui, untuk meningkatkan profitabilitas perusahaan, hal-hal tertentu harus ditingkatkan di tempat kerja. Untuk meningkatkan produktivitas adalah salah satunya.
Produktivitas didefinisikan dalam ekonomi sebagai ukuran output produksi per unit input produksi. Hal ini mengacu pada rasio output dan input dalam proses produksi. Produksi adalah proses konversi sumber daya menjadi barang jadi untuk konsumsi.. Teknologi diperlukan dalam proses produksi.. Bahkan, kemajuan dalam teknologi telah sangat membantu dalam mengurangi keluar produksi. Dengan demikian, Anda pasti dapat mengatakan bahwa aspek teknologi sangat penting dalam persamaan keseluruhan.
Selain teknologi, ada juga komponen lain yang sangat sulit untuk menghilangkan. Ini adalah aspek tenaga kerja. Manusia modal berkontribusi banyak dalam peningkatan tingkat produktivitas. Bahkan, Anda bahkan dapat mengatakan bahwa kekuatan pendorong dalam bisnis adalah modal manusia. modal lainnya, seperti moneter dan teknologi, mungkin memiliki peran sekunder, tetapi ini masih signifikan juga. Untuk memanfaatkan manusia adalah untuk meningkatkan produktivitas. Ini tidak bisa lebih ditekankan sama sekali.
Untuk meningkatkan produksi, pabrik harus memiliki jumlah angkatan kerja yang diperlukan untuk memenuhi target produksi. Untuk meningkatkan produksi, itu akan penting untuk menambah jumlah pekerja. Namun, peningkatan jumlah pekerja tidak selalu mengakibatkan peningkatan produktivitas. Tergantung pada sifat dari bisnis, banyak perusahaan memilih untuk mengurangi jumlah pekerja di pabrik-pabrik mereka. Biaya tenaga kerja yang meningkat di negara-negara maju bisa makan banyak biaya produksi mengakibatkan penurunan daya saing harga produk tertentu. Namun, minimalisasi tenaga kerja juga dapat menyebabkan kerugian lain. Pelatihan intensif dan peningkatan konsisten tingkat pendidikan dan keterampilan dapat membantu dalam meningkatkan tingkat produktivitas pekerja. Manusia memiliki kapasitas untuk memperbaiki dan belajar hal baru. Bisnis memiliki tanggung jawab untuk meningkatkan keterampilan dan tingkat pengalaman pekerja mereka.
Motivasi untuk bekerja juga dapat mengakibatkan peningkatan produktivitas. Insentif dan kondisi kerja baik di tempat kerja dapat memberikan kontribusi terhadap tingkat produktivitas ditingkatkan. Ketika seorang pekerja bahagia adalah tempat kerjanya, dia cenderung lebih produktif. Kemajuan teknologi banyak membantu dalam memberikan leverage di tempat kerja. Dengan kemajuan teknologi, produk yang digunakan untuk mengambil hari untuk menghasilkan kemudian dapat diproses dan selesai hanya dalam beberapa jam. Pengurangan jam produksi dapat disebabkan oleh peningkatan teknologi yang digunakan di tempat kerja.
Bagaimana meningkatkan produktivitas bagi individu?
Peningkatan keterampilan dan meningkatnya kesadaran teknologi baru adalah kunci untuk meningkatkan tingkat produktivitas individu. tenaga kerja harus memiliki perbaikan yang konsisten. Kemajuan teknologi yang baik dapat membantu dalam mencapai leverage kerja. Untuk meningkatkan produktivitas, penting untuk memperhatikan sumber-sumber yang berharga. Sumber daya dapat mencakup kemampuan manusia dan teknologi.
BAB V. KESIMPULAN
Jadi di dalam sumber daya perusahaan terdapat beberapa faktor produksi sebagai penunjang dalam meningkatkan produktivitas yang merupakan sumber daya yang digunakan dalam sebuah proses produksi barang dan jasa. Pada awalnya, faktor produksi dibagi menjadi empat kelompok, yaitu tenaga kerja, modal, sumber daya alam, dan kewirausahaan. Namun pada perkembangannya, faktor sumber daya alam diperluas cakupannya menjadi seluruh benda tangible, baik langsung dari alam maupun tidak, yang digunakan oleh perusahaan, yang kemudian disebut sebagai faktor fisik (physical resources). Selain itu, beberapa ahli juga menganggap sumber daya informasi sebagai sebuah faktor produksi mengingat semakin pentingnya peran informasi di era globalisasi ini.(Griffin R: 2006) Secara total, saat ini ada lima hal yang dianggap sebagai faktor produksi, yaitu tenaga kerja (labor), modal (capital), sumber daya fisik (physical resources), kewirausahaan (entrepreneurship), dan sumber daya informasi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar